Selasa, 19 Januari 2010

Lyric Rohany, Sentuh Hatiku

Betapa kumencintai
Segala yang tlah terjadi
tak pernah sendiri jalani hidup ini
selalu menyertai
Betapa kumenyadari
di dalam hidup ini
Kau slalu memberi rancangan terbaik
oleh karena kasih

Bapa sentuh hatiku ubah hidupku
menjadi yang baru
bagai emas yang murni
Kau bentuk jadi bejana hidupku
Bapa ajarku mengeri sebuah kasih
yang selalu memberi
bagai air mengalir
yang tiada pernah berhenti

Sing a Song, Terimakasih Tuhan

T'rimakasih Tuhan, atas kasih setia-Mu,
Yang kualami dalam hidupku,
T'rimakih Yesus untuk kebaikan-Mu,
sepanjang hidupku

reff:
T'rimakasih Yesusku
Buat anugrah yang Kau b'ri
Sbab hati ini Tuhan adakan
Syukur bagi-Mu

Menjauhkan Sengketa Antar Saudara

Kejadian 13:1-9
Maka berkatalah Abraham kepada Lot :" Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu
,

Ada persengketaan antara gembala2 Abraham dan gembala2 Lot. Apakah yang dilakukan Abraham sebagai orang pilihan Allah?
Yang pertama dilakukannya adalah membicarakan perkara tersebut dengan Lot. Ia tidak mau menceritakan kepada orang lain, tetapi berhadapan dengan Lot langsung. Karena itu dia berkata kepada Lot,

"Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, sebab kita saudara,"

Abraham tahu sebab persengketaan antara dia dengan kemenakannya bukan terletak pada urusan rumput dan air, bukanpula pada uang dan harta, semuanya hanya alasan saja. Sebab permasalahnya ada pada diri mereka sendiri. Abraham tidak memakai kata muluk2 atau menguti ayat2 dalam Alkitab, tidak seperti orang yang apabila sedanga ada sengketa dengan tiba2 saja berlaku saleh dan rajin membuka-buka Alkitab. Ya... pura-pura saleh,

Abraham tidak begitu, ia semata-mata bicara mengenai persoalan sendiri. Begitu sederhana tetapi dengan tegas dia berkata, Saling sengketa di antara kita harus lenyap, tak bisa kita terus2an begini, kita bersaudara dan Allah adalah Bapa kita bersama.

Sebenarnya, sengketa harus lenyap. Di antara meraka yang sama2 mengaku Tuhan kepada Yesus, karena persengketaan tidak akan pernah membawa manusia pada kedamaian.


WARTA GEREJA, 27 September 2009, GKJ CONDONGCATUR
Jln.Wijayakusuma II/344 Perumnas Concat, Depok, Seleman

Khotbah dan Pujian, 20 September 2009 (Indonesia)

Perikop : 30-37

Tema : Mengapa Bertengkar

Pujian : Kidung Jemaat 10:1

KJ 9:1,2+5

KJ 383:1,2

KJ 363:1,2

KJ 289:1,8

KJ 436:1

KJ 249:1


Pdt.Djunarso Kartika Hadi,M.Min

Minggu, 20 September 2009

Khotbah dan Pujian (Bahasa Jawa)

Perikop : Markus 9 : 30--37

Tema : Gesang Sembada

Pujian : Kid.Lama 116:1

Kidung 30:1,2,3

Kidung 43:1,2,3

Kidung 87:1,2

Kidung 185:1,2

Kidung 132:1,2

Kidung 155:2


Pdt.Darsono Eko Nugroho,M.Th

Minggu, 20 September 2009

Perasaan Tenang Dekat Allah

Mazmur 62:1-3
Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang (62:6)

Mendengar ucapan2 sendiri tidaklah sulit, tetapi mendengarkan ucapan orang lai memerlukan latihan sebab ada sesuatu yang dituntut dari kita untuk menempatkan diri kita ke belakang dan menempatkan orang lain menjadi pusat. Padahal sifat manusia cenderung menempatkan diri sendiri sebagai pusat.
Jadi untuk dengar2an ucapan orang lain kita harus berlatih, bukan untk mengerti kata2 yang diucapkan, melainkan mengeri orang lain.
Demikian halnya dalam hubungan dengan Allah. Kalau dalam hati kita tidak ada kasih pada-Nya maka kita tak dapat dengar2an kepada-Nya. Akibatnya ialah kita tidak dapat mengalami sukacita iman dan kepastian iman, kehidupan iman kita semakin hari akan semakin kering dan semakin suram. Orang yang mengenal kasih tahu apa itu pentingnya kesabaran dan bersedia memberikan waktunya. Ia tahumenyediakan waktu teduh untk membaca Alkitab dan berdoa. Ia tahu harus mencurahkan hatinya dalam doa. Ia tahu dan dengar2an kepada Tuhan delam doa dan sedia mendengar suara Tuhan.
Sesungguhnya hanya pada Allah saja kitanya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku. Demikian pemazmur menyatakan perasaan hatinya ketika dekat dengan Allah. MArilah kita libatkan seluruh keluarga untuk mau dengar2an pada Allah dan kita akan mendapat ketenangan-Nya.Amin


WARTA GEREJA, 20 September 2009, GKJ CONDONGCATUR
Jln.Wijayakusuma II/344 Perumnas Concat, Depok, Seleman

Senin, 18 Januari 2010

Let's Sing, Allah itu Baik

Allah itu baik, sunggu baik bagiku
Ditunjukan kasih satia-Nya
Dia menyediakan yang kuperlukan
Menyatakan kebaikan..
Menyatakan kebaikan..
Menyatakan kebaikan-Nya padaku

reff: kasih setia-Nya tak pernah berubah
dulu s'kaang dan s'lamanya
Ajaiblah K'uasa dalam nama-Nya
Yesusku sungguh luar biasa

2010 Berhanti Mengeluh

Keluaran 16:1-10
Pernahkah kita merasa nggak puas dengan keadaan kita atau mungkin dengan keberadaan lingkungan kita. Nggak puas dengan orangtua kita, penampilan kita, mengeluh tentang keadaan ekonomi keluarga kita, saudara yang nggak mau ngalah, tetapi tahukah kita bahwa apapun yang kita keluhkan, sebenarnya kita sedang mengeluh tentang Tuhan...
Jika kita mengeluh tentang keadaan kita berati kita sedang mengeluh dan ngak mempercayai Tuhan dan rencana-Nya, ingat kalau Tuhan sudah merencanakan kita sejak dalam kandungan. Apabila kita mengeluhkan tentang keluarga, sahabat atau mungkin keadaan2 lain, sebenarnya kita sedang mengaluh dan meragukan cara Tuhan mengatur hidup kita. Kita perlu iman untuk mempercayai bahwa semua yang terjadi dalam hidup kita adalah seijin Tuhan dan tuhan merencanakan sesuatu yang indah dalam setiap hal yang kita alami. Persungutan nggak membuat iman kita bertumbuh sebaliknya menyebabkan pertumbuhan iman kita terhenti.
Seperti halnya generasi pertama bangsa Israel yang keluar dari Mesir, banyak orang Kristen yang nggak pernah belajar dari janji2 Allah sebagiamana mereka telah di panggil karena mereka selalu jatuh dalam persungutan dan keluh kesah. Rasanya bengsa Israel saat itu nggak pernah menyukuri apa yang Tuhan lakukan, mereka selalu mengeluh dan bersungut-sungut. Hal ini yang membuat mereka harus berjalan di padang gurun selama 40 tahun.
Mari kita berusaha untuk bertumbuh dalam iman dan bukan dalam keraguan, belajarlah untuk berperang melawan kecenderungan mengeluh tentang orang lain, tentang sebuah keadaan atau mungkin mengeluh tentang keberadaan diri kita, tetapi belajarlah untuk bersyukur dalam segala hal. Tetap harus bersyukur meski keadaan ekonomi nggak ideal, nggak sesuai harapan, bersyukur pula atas keluarga yang masih kita punya karena Tuhan punya rencana menempatkan kita di tengah2 keluarga kita saat ini. Ingat, mengeluh tentang apapun sama halnya kita tidak percaya Tuhan yang mengatur hidup kita sampai saat ini,


my father ever said this to me
"Segala Sesuatu Indah pada Waktunya
"

how sweet if it happen, and i'm sure it'll really happen
thanks God for keep him beside You
for make him as my father
for make me as his son
and now,
why i can say, "Dad, i relly miss you, sorry if i say i wanna meet you... thank for loves me"


Warta Gerja, 10 januari 2010, GKJ Condongcatur
Jln.Wijaya Kusuma II/344 Perum Concat, Depok, Seleman, yogyakarta

Jumat, 15 Januari 2010

Lyric Rohani, Bagai Rajawali

Aku ingin selalu berada di hadirat-Mu
Aku ingin selalu b'rada dalam naungan-Mu
Di bawah kepak sayapMu
Kau bawaku terbang tinggi
Melintasi langit biru, Bagaikan rajawali


Bagai rajawali melintasi gunung tinggi
Bagai rajawali melintasi langit biru
Di bawah kepak sayapMu
Kau bawaku terbang tinggi
Melintasi langit biru, bagaikan rajawali


download lagu Bagai rajawali

Beraja

Ada anggapan yang didasarkan pada kesaksian di Roma 13 bahwa nagara itu berasal dari Allah. Oleh sebab itu pemerintah harus dipatuhi sepenuhnya. Ada anggapan lain, berdasarkan pada kesaksian Wahyu 13, bahwa nagara berasal dari iblis. Oleh sebab itu pemerintah harus dilawan, sebab mereka adalah pengejawantahan iblis.
Kedua anggapan itu salah, negara bukan berasal dari Allah ataupun iblis. Negara berasal dari rakyat. Oleh sebab itu, pemerintah harus dipatuhi atau sebaliknya dilawan atau sangat tergantung sikap dan perilaku pemerintah terhadap rakyat. Kalau mereka menyejahterakan dan menghargai rakyat sesuai hak-hak rakyat maka pemerintah harus dihormati dan dipatuhi. Tetapi kalau pemerintah menyengsarakan, menindas dan merampas hak-hak rakyat, maka pemerintah harus dilawan den diganti dengan pemerintahan yang baik, benar, bersih, jujur dan adil. Kisah I Raja-Raja 12:12-24 menunjukan bahwa Tuhan memperkenankan rakyat merasa memiliki hak menentukan pemimpin negara. meskipun dari segi dinadti pengganti Salomo adalah Rehabeam, tetapi karena Rehabeam tidak demokratis, tidak mau mempertimbangkan usulan rakyat demi kesejahteraan rakyat maka terjadilah pemberontrakan. Akibat lebih lanjut dari pemberontakan itu adalah pecahnya kerajaan Israel menjadi dua, Israel mengangkat raja baru, Yerobeam dan Kerajaan Yehuda yang meneruskan dinasti Daud yaitu Rehabeam. Jelaslah bahwa rakyat adalah pemilik asli kedaulatan. Oleh sebab itu, pemerintah yang benar dan baik harus diukur dari pelaksanaan pemerintahan yang dijalankannya. Kalau menyejahterakan dan menghargai hak-hak rakyat maka mereka wajib ditaati, tapi kalau sebaliknya maka diganti.Amien.

kutipan Renungan Brayat Kristen "Sadhar" Agustus 1998

Download Lagu Rohani, Maria Shandi

Maria Shandi

Bukti Kasih

Ukuran yang sering kita pakai untuk menentukan pertobatan seseorang dari perbuatannya yang jahat adalah bahwa orang itu harus tidak mau melakukan perbuatannya yang jahat lagi, meskipun ia ditempatkan dalam suasana yang sama ketika ia berbuat jahat.
Contohnya, orang yang suka berjudi. orangtersebut dapat disebut bertobat apabila tidak mau lagi berjudi, walaupun ia berada di lingkungan orang-orang yang suka berjudi atau walaupun ia diajak oleh teman-temannya untuk berjudi sekali tempo, tetapi dia bisa menolaknya.
Demikian pula yang dikehendaki Yesus terhadap Simon petrus. setelah Yesus bangkit dari antara orang mati, Tuhan menemui Simon di tepi danau Galilea dengan pertanyaan,
" Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"
Kasih yang diharapkan Tuhan terhadap Simon saat itu bukan kasih yang terungkap dalam kata-kata saja. Kasih yang muncul karena mengharapkan timbal balik dari orang yang dikasihi, tetapi kasih yang berani berkorban bagi yang dikasihi.
Memang menyatakan kasih kepada Tuhan harus dapat menjadikan kita menyangkal diri dan hanya memandang kehendak Tuhan yang sudah menebus dosa-dosa kita. Maka yang menjadi bukti kasih kita kepada Tuhan itu sebenarnya bukan banyaknya bilangan pekerjaan dalam gereja, bukan pula frekuensi kedatangan dalam ibadah dan persekutuan, bukan pula karena persembahan yang dihaturkan, melainkan seberapa jauh kita menaati kehendak Tuhan serta sampai mana kita melaksanakan penyangkalan diri. Bagi orang yang sudah mengakui bahwa ia mengasihi Tuhan hanya ada satu jalan yang boleh dilalui, yaitu
Bahwa Tuhanlah yang harus mengikat pinggangnya dan memimpin jalannya, sekalipun jalan itu harus melalui hal-hal yang tidak kita senangi. Apakah itu mungkin? mungkinlah, karena bukan kita yang memiliki dan mampu berbuat kasih, tetapi Allah yang adalah kasih dan kasih Allah itu telah dianugerahkan kepada kita oleh kemenangan Yesus Kristus. bukti kasih kita kepada Allah harus nyata dalam mengasihi sesama. Kasih yang bagimana? Kasih yang lemah lembut dan memegang prinsip kebenaran.

Warta gereja, 3 Mei 2009, Gereja Kristen Jawa Condongcatur
Jln.Wijayakusuma II/344 Perumnas Condongcatur, Depok, Seleman Yogyakarta

Khotbah dan Pujian

Perikop : Ibrani 9:11-14

Tema : Meninggalkan perbuatan Sia-Sia dan Beribadah kepada Allah yang Hidup

Pujian : KJ 10:1

KJ 9:1,2

KJ 33:1,3

KJ 424:1,3

KJ 295:1,2

KJ 152:1,2,3

KJ 249:1


Pdt.Johanes B.Sudarmo,S.Th.

Khotbah dan pujian

Perikop : Markus 12:28-34
Tema : Mewujudkan Realitas Kerajaan Allah dengan Kasih
Pujian : KJ 10:1
KP 5:1,3
KP 73:1,2
KP 80:4
KP 35:1,3
KP 99:1,5
KJ 249:1

Pdt. DJunarso kartika Hadi,M.Min

Melawan Iblis

Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercela ( I Petrus 1:18-19 )

Sebenarnya iblis itu adalah musuh yang lebih licik dan kejam dari pada dunia, sebab dunia ini di bawah kuasanya seperti tertulis dalam I Yohanes 5:19 yang demikian, “Kita tahu sekarang, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat”.

Memang dunia akan menggoda kita, tetapi iblis akan mendakwa kita, ( Wahyu 12 : 9-10). Biasanya iblis memukul kita pda bagian yang paling mudah diserang yaitu masa lalu kita yang penuh dosa. Iblis sangat mengenal kehidupan kita pada masa lalu dan seperti seekor anjing dan tulang ditanam, ia terus menerus menggali keluar dosa-dosa kita.

Memang iblis tidak akan dapat merusak keselamatan yang telah diberikan Yesus kepada kita orang beriman. Namun,ia berlaku seperti pengganggu moral yang kesenangan utamanya mengacaukan hati dan pikiran kita. Maka Kitab Amsal menasihati, ”Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, dan janganlah bersandar kepada pengertian sendiri.”

Jika iblis berhasil membuat kita kebingungan, sampai kita menjadi gelisah dan frustasi, makai ia akan berhasil mengurangi kesetian kita kepada Tuhan. Untuk menghadapi perlawanan iblis yang demikian itu hanyalah dengan darah Anak domba dan kesaksian tentang ketepatgunaan dari darah yang tertumpah itu (Wahyu 12 : 11) karena pengampunan atas dosa kita terletak mendasar pada apa yang dilakukan Kristus di Golgota. Maka untuk melawan iblis tergantung pada jawaban atas pertanyaan, Apakah kita percaya akan kesaksian Allah Bapa mengenai kematian anak-Nya di Golgota merupakan korban penebusan dosa kita yang sempurna? Supaya kita tetap tabah, tidak jatuh dalam panaklukan iblis, kita hatus percaya sunggung-sungguh dan memegang arti korban Kristus.


Warta Gereja, 18 Oktober 2009, GKJ Condongcatur

Jln.Wijayakusuma II/Perumnas CondongCatur, Depok Seleman, Yogyakarta


Dimensi Hidup

Dalam setiap agama, selalu ada ajaran tentang dimensi kehidupan yang akan datang. Dimensi ajaran hidup yang bukan hidup kini dan di sini. Dimensi kehidupan ini adalah kehidupan yang sejahtera, kehidupan yang menyenangkan, penuh denan kasih sayang, keadilan, kebenaran perdamaian dan serba kecukupan dan sebagainya. Dalam ajaran kita, keadaaan hidup yang seperti digambarkan akan terjadi kalau Tuhan Yesus datang kedua kalinya. Ia akan menyempurnakan karya penyelamatan-Nya atas orang-orang yang percaya kepada-Nya.

Dalam Alkitab dijelaskan bahwa tanda-tanda yang akan mendahului akan datangnya Anak Manusia adalah kekacauan alam, seperti matahari menjadi gelap, bulan tidak bersinar, bintang akan jatuh. Gejala ini menunjukan bahwa ada sesuatu yang berubah, sesuatu yang dapat menghentakan manusia sehingga manusia sadar dan memperbaiki kehidupannya dan siap menyongsong hari akhir dengan kesiapan moral yang tinggi.

Di lingkungan hidup kita sehari-hari, paling tidak ada dua kelompok ekstrim dalam menyikapi hidup di dunia ini terutama dengan jaman akhir. Pertama kelompok orang yang tidak mau tahu, bahkan cenderung tidak percaya, yang ditandai dengan gaya hidup mereka yang masa bodoh karena mereka tidak percaya akan dimensi kehidupan yang akan datang. Mereka melakukan kejahatan (yang penting tidak ketahuan) tidak takut dosa, dan tidak takut penghakiman terakhir.

Kelompok kedua adalah kelompok yang mendewakan akhir jaman sehingga dengan ajaran mereka dapat membodohi pengikutnya untuk tidak peduli dengan kehidupan di dunia dan hidup mereka hanya terfokus pada akhir jaman, bahkan rela bunuh diri untuk menyongsong jaman akhir. Di tengah kedua kelompok inilah kita hidup dan harus berusaha menjalani hidup. Tetaplah teguh pada hal yang kita yakini sampai akhir Yesus yang akan menjemput kita sebagai sahabat yang sangat kita nantikan.


Warta Jemaat, 1 Novemvber 2009, Gereja GKJ Condongcatur

Jln.Wijayakusuma II/Perumnas CondongCatur, Depok Seleman, Yogyakarta