Jumat, 15 Januari 2010

Bukti Kasih

Ukuran yang sering kita pakai untuk menentukan pertobatan seseorang dari perbuatannya yang jahat adalah bahwa orang itu harus tidak mau melakukan perbuatannya yang jahat lagi, meskipun ia ditempatkan dalam suasana yang sama ketika ia berbuat jahat.
Contohnya, orang yang suka berjudi. orangtersebut dapat disebut bertobat apabila tidak mau lagi berjudi, walaupun ia berada di lingkungan orang-orang yang suka berjudi atau walaupun ia diajak oleh teman-temannya untuk berjudi sekali tempo, tetapi dia bisa menolaknya.
Demikian pula yang dikehendaki Yesus terhadap Simon petrus. setelah Yesus bangkit dari antara orang mati, Tuhan menemui Simon di tepi danau Galilea dengan pertanyaan,
" Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"
Kasih yang diharapkan Tuhan terhadap Simon saat itu bukan kasih yang terungkap dalam kata-kata saja. Kasih yang muncul karena mengharapkan timbal balik dari orang yang dikasihi, tetapi kasih yang berani berkorban bagi yang dikasihi.
Memang menyatakan kasih kepada Tuhan harus dapat menjadikan kita menyangkal diri dan hanya memandang kehendak Tuhan yang sudah menebus dosa-dosa kita. Maka yang menjadi bukti kasih kita kepada Tuhan itu sebenarnya bukan banyaknya bilangan pekerjaan dalam gereja, bukan pula frekuensi kedatangan dalam ibadah dan persekutuan, bukan pula karena persembahan yang dihaturkan, melainkan seberapa jauh kita menaati kehendak Tuhan serta sampai mana kita melaksanakan penyangkalan diri. Bagi orang yang sudah mengakui bahwa ia mengasihi Tuhan hanya ada satu jalan yang boleh dilalui, yaitu
Bahwa Tuhanlah yang harus mengikat pinggangnya dan memimpin jalannya, sekalipun jalan itu harus melalui hal-hal yang tidak kita senangi. Apakah itu mungkin? mungkinlah, karena bukan kita yang memiliki dan mampu berbuat kasih, tetapi Allah yang adalah kasih dan kasih Allah itu telah dianugerahkan kepada kita oleh kemenangan Yesus Kristus. bukti kasih kita kepada Allah harus nyata dalam mengasihi sesama. Kasih yang bagimana? Kasih yang lemah lembut dan memegang prinsip kebenaran.

Warta gereja, 3 Mei 2009, Gereja Kristen Jawa Condongcatur
Jln.Wijayakusuma II/344 Perumnas Condongcatur, Depok, Seleman Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar