Jumat, 15 Januari 2010

Melawan Iblis

Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercela ( I Petrus 1:18-19 )

Sebenarnya iblis itu adalah musuh yang lebih licik dan kejam dari pada dunia, sebab dunia ini di bawah kuasanya seperti tertulis dalam I Yohanes 5:19 yang demikian, “Kita tahu sekarang, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat”.

Memang dunia akan menggoda kita, tetapi iblis akan mendakwa kita, ( Wahyu 12 : 9-10). Biasanya iblis memukul kita pda bagian yang paling mudah diserang yaitu masa lalu kita yang penuh dosa. Iblis sangat mengenal kehidupan kita pada masa lalu dan seperti seekor anjing dan tulang ditanam, ia terus menerus menggali keluar dosa-dosa kita.

Memang iblis tidak akan dapat merusak keselamatan yang telah diberikan Yesus kepada kita orang beriman. Namun,ia berlaku seperti pengganggu moral yang kesenangan utamanya mengacaukan hati dan pikiran kita. Maka Kitab Amsal menasihati, ”Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, dan janganlah bersandar kepada pengertian sendiri.”

Jika iblis berhasil membuat kita kebingungan, sampai kita menjadi gelisah dan frustasi, makai ia akan berhasil mengurangi kesetian kita kepada Tuhan. Untuk menghadapi perlawanan iblis yang demikian itu hanyalah dengan darah Anak domba dan kesaksian tentang ketepatgunaan dari darah yang tertumpah itu (Wahyu 12 : 11) karena pengampunan atas dosa kita terletak mendasar pada apa yang dilakukan Kristus di Golgota. Maka untuk melawan iblis tergantung pada jawaban atas pertanyaan, Apakah kita percaya akan kesaksian Allah Bapa mengenai kematian anak-Nya di Golgota merupakan korban penebusan dosa kita yang sempurna? Supaya kita tetap tabah, tidak jatuh dalam panaklukan iblis, kita hatus percaya sunggung-sungguh dan memegang arti korban Kristus.


Warta Gereja, 18 Oktober 2009, GKJ Condongcatur

Jln.Wijayakusuma II/Perumnas CondongCatur, Depok Seleman, Yogyakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar